Kamis, 27 Juni 2013

SURGA ADA DI TELAPAK KAKIMU IBU

SURGA ADA DI TELAPAK KAKI IBU


      Surga itu berada di bawah kaki ibu, sepenggal kata tersebut memanglah telah tidak asing di telinga kita, tetapi seberapa besar pemahaman serta pengaplikasian kata tersebut didalam kehidupan. Surga dibawah telapak kaki ibu merupakan gambaran keagungan seorang ibu dan mewajibkan seorang anak untuk selalu berbakti pada ibu atas jasa-jasanya yang telah memelihara kita sejak dalam kandungan hingga menjadi manusia seperti saat ini.

       Dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan, suatu hari ada seorang yang datang kepada Nabi Muhammad SAW seraya bertanya: "Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?" Rasulullah menjawab: "Ibumu!" Orang itu bertanya lagi: "Lalu siapa?" "Ibumu!" jawab Beliau. "Lalu siapa lagi, ya Rasulullah?" tanya orang itu. Beliaupun menjawab "Ibumu!" Selanjutnya orang itu bertanya lagi: "Lalu siapa?" Belia menjawab: "Ayahmu." (Muttafaqun ‘Alaih)

       Hadits diatas memerintahkan supaya kita selalu berbuat baik pada kerabat terlebih kepada ibu dan ayah. Didahulukannya ibu dikarenakan ia telah mengandung, menyusui, mendidik serta tugas berat yang lain. Dikarenakan beratnya tugas orang tua, jadi seorang anak harus untuk memperlakukan mereka dengan baik, apalagi membantahnya dengan kalimat `ah` itu kata-kata yang tidak diperkenankan.

"Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (Q.S.Luqman:14)

       Sudah cukup jelas bagi kita umat manusia tentang maksud dan makna yang tersirat dalam kata “Surga ada di telapak kaki ibu”. Bahkan sudah di jelaskan dalam hadis dan alquran. Tetapi mengapa didalam penerapannya masih saja ada anak yang tega menyiksa, memenjarakan bahkan membunuh ibu kandungnya hanya karena kesalah pahaman dan juga harta.  Nauzubillah min zalik

       Contohnya saja pada kasus yang terjadi di Surabaya, seorang anak tega membunuh ibu kandungnya sendiri karena merasa sakit hati. Bukan hanya membunuh, korban juga di penggal kepalnya dan hatinya di makan oleh tersangka yang tak lain adalah anak kandungnya sendiri. Bukan hanya sepenggal kasus ini saja, masih banyak kasus yang lain yang sangat menyayatkan hati. Mengapa seorang anak dengan tega menganiaya , menyiksa bahkan membunuih ibu yang merawatnya dari kecil hingga dewasa. Dimanakah moral dan hati nurani seorang manusia yang dengan tega melukai hati seorang ibu kandungnya.

       Sebagai seorang anak kita tak akan pernah membalas semua pengorbanan kedua orang tua terhadap diri kita, bahkan seumur hidup kita, kita tidak akan mampu untuk membalas semua yang telah mereka berikan untuk kehidupan kita. Tetapi pengorban apa yang yang sudah kita lakukan agar bisa menyenangkan hati kedua orang tua, membuat mereka bangga terhadap diri kita? Renungkan lah, tanpa mereka kita tak akan pernah mengenal arti hidup dan arti kebahagian. Maka sayangilah kedua orang tuamu dan buat lah mereka bangga karena telah memiliki kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar